Senin, 24 September 2018

Laporan Praktik Analisis Desain Berorientasi Objek


LAPORAN PRAKTIK KE-1

Paradigma Analisis dan Desain Berorientasi Objek dan Terstruktur
(OOAD & SSAD)






Disusun oleh :
Hanif Satriya                                 (145410026)
Alfin Dwi Yakzhan                        (175410032)
Fransisco S. B. Thorion                (175410020)
Muhammad Fadhil Jamaluddin  (175410023)
Saffinah Indah Asri                       (175410022)




SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER
AKAKOM YOGYAKARTA
2018


A.    Pengertian dan Konsep SSAD dan OOAD
Terdapat dua paradigma utama dalam metode analisis dan perancangan perangkat lunak yaitu:
§  Object Oriented Analylis and Design (OOAD).
§  Structure System analysis and Design (SSAD) atau juga disebut dengan pendekata Konvensional.

Object Oriented Analylis and Design (OOAD)
·         Analisis dan Desain Berorientasi Objek (Object Oriented Analysis and Design(OOAD)) adalah suatu pendekatan rekayasa perangkat lunak dari sebuah sistem yang terdiri dari sekelompok objek yang saling berinteraksi, dan setiap objek itu mewakili beberapa entitas. Yang ditandai dengan adanya sebuah kelas, elemen data dan perilaku dari objek tersebut.
·         Konsep OOAD mencakup analisis dan desain sebuah sistem dengan pendekatan objek, yaitu analisis berorientasi objek (OOA) dan desain berorientasi objek (OOD). OOA adalah metode yang memeriksa syarat yang harus dipenuhi sebuah sistem dari sudut pandang kelas-kelas dan objek-objek yang ditemui dalam ruang lingkup perusahaan. Sedangkan OOD adalah metode untuk mengarahkan arsitektur software yang didasarkan pada manipulasi objek-objek sistem atau subsistem.
·         Karakteristik Object
Ada 2 karakteristik dari objek :
a.       Objek/Object
1.      Objek adalah benda secara fisik dan konseptual yang ada di sekitar kita. Sebuah objek memiliki keadaan sesaat yang disebut state.
2.      Objek dapat kongkrit, seperti halnya arsip dalam sistem, atau konseptual seperti kebijakan penjadwalan dalam multiprocessing pada sistem operasi.
3.      Dua objek dapat berbeda walaupun bila semua nilai atributnya identik.



Gambar 1. Macam-macam Objek



Istilah-istilah Objek
·         Atribut: Data item yang menegaskan Objek.
·         Operasi: Fungsi di dalam kelas yang dikombinasikan ke bentuk tingkah laku kelas.
·         Metode: Pelaksanaan prosedur (badan dari kode yang mengeksekusi respon terhadap permintaan objek lain di dalam sistem).

b.      Kelas/Class
Kelas merupakan gambaran sekumpulan Objek yang terbagi dalam atribut, operasi, metode, hubungan, dan makna yang sama.
1.      Suatu kegiatan mengumpulkan data (atribut) dan perilaku (operasi) yang mempunyai struktur data sama ke dalam satu grup.
2.      Kelas Objek merupakan wadah bagi Objek. Dapat digunakan untuk menciptakan Objek.
3.      Objek mewakili fakta/keterangan dari sebuah kelas.



Gambar 2. Kelas dan Objek


c.       Karakteristik Metodologi Berorientasi Objek

Metodologi pengembangan sistem berorientasi objek mempunyai tiga karakteristik utama :
1.        Pengkapsulan (Encapsulation)
·          Encapsulation merupakan dasar untuk pembatasan ruang lingkup program terhadap data yang diproses.
·          Data dan prosedur atau fungsi dikemas bersama-sama dalam suatu objek, sehingga prosedur atau fungsi lain dari luar tidak dapat mengaksesnya.
·          Data terlindung dari prosedur atau objek lain, kecuali prosedur yang berada dalam objek itu sendiri.

2.        Pewarisan (Inheritance)
·         Inheritance adalah teknik yang menyatakan bahwa anak dari objek akan mewarisi data/atribut dan metode dari induknya langsung. Atribut dan metode dari objek dari objek induk diturunkan kepada anak objek, demikian seterusnya.
·         Inheritance mempunyai arti bahwa atribut dan operasi yang dimiliki bersama di anatara kelas yang mempunyai hubungan secara hirarki.
·         Inheritance menggambarkan generalisasi sebuah kelas.

3.        Polomorfisme (Polymorphism)
·         Polimorfisme yaitu konsep yang menyatakan bahwa sesuatu yang sama dapat mempunyai bentuk dan perilaku berbeda.
·          Kemampuan objek-objek yang berbeda untuk melakukan metode yang pantas dalam merespon message yang sama.
·         Seleksi dari metode yang sesuai bergantung pada kelas yang seharusnya menciptakan objek.

Structure System analysis and Design (SSAD)
Metodologi yang umumnya digunakan dalam pembangunan sistem berbasis komputer dalam dunia bisnis dan industri saat ini adalah metode analisis dan design terstruktur (Structured Analisys and Design / SSAD). Metode ini diperkenalkan pada tahun 1970, yang merupakan hasil turunan dari pemrograman terstruktur. Metode pengembangan dengan metode terstruktur ini terus diperbaiki sampai akhirnya dapat digunakan dalam dunia nyata.
Melalui SSAD, permasalahan yang komplek di organisasi dapat dipecahkan dan hasil dari sistem akan mudah untuk dipelihara, fleksibel, lebih memuaskan pemakainya, mempunyai dokumentasi yang baik, tepat waktu, sesuai dengan anggaran biaya pengembangan, dapat meningkatkan produktivitas dan kualitasnya akan lebih baik (bebas kesalahan).

Elemen Perancangan Terstruktur:
1.     Modul merupakan sebuah instruksi atau sekumpulan instruksi program yang terdiri dari : input(masukan), output(keluaran), fungsi, mekanisme dan data internal. Contoh : Foxpro / Pascal (Procedure, function), COBOL (Program, section,paragraph), FORTRAN (subroutine).
2.   Bagan terstruktur (Structured Chart) : Menggambarkan partisi sistem ke dalam : modul-modul, organisasi, dan komunikasi. Keuntungannya ; Menggunakan gambar, Dapat dipartisi, Fleksibel, Input sangat berguna pada implementasi, Membantu pemeliharaan (maintenance) dan modifikasi.
3.   Strategi Perancangan : Mentransformasikan hasil analisis (DFD) menjadi Bagan Terstruktur, untuk diimplementasi. DFD memperlihatkan aliran data dan informasi dari sistem. Jika dalam suatu DFD aliran datanya ditentukan oleh suatu data item, misalnya ‘T’ yang mempunyai nilai/ karakteristik tertentu, kemudian nilai ini akan mempengaruhi atau menentukan arah aliran data (men-trigger arah), maka titik proses dimana terjadi percabangan arah aliran data tsb disebut titik pusat transaksi
4.   Optimasi dari perancangan (Design Heuristic). Metodologi Perancangan Terstruktur

5.  Metodologi pemecahan fungsional : Metodologi ini menekankan pada pemecahan sistem ke dalam subsistem-subsistem yang lebih kecil, sehingga akan lebih mudah untuk dipahami, dirancang, dan diterapkan.
6.   Metodologi berorientasi data : Metodologi ini menekankan pada karakteristik data yang akan diproses.
7. Prescriptive methodologies : Metodologi ini merupakan metodologi yang dikembangkan oleh sistem house dan pabrik-pabrik perangkat lunak dan tersedia secara komersial dalam paket-paket program.

B. Kelebihan Dan Kekurangan Model Perancangan SSAD dan OOAD
    1. Structure System analysis and Design (SSAD) 
        a. Kelebihan
·         Milestone diperlihatkan dengan jelas yang memudahkan dalam manajemen proyek
·         SSAD merupakan pendekatan visual, ini membuat metode ini mudah dimengerti oleh pengguna atau programmer.
·         Penggunaan analisis grafis dan tool seperti DFD menjadikan SSAD menjadikan bagus untuk digunakan.
·         SSAD merupakan metode yang diketahui secara umum pada berbagai industry.
·         SSAD sudah diterapkan begitu lama sehingga metode ini sudah matang dan layak untuk digunakan.
·         SSAD memungkinkan untuk melakukan validasi antara berbagai kebutuhan
·         SSAD relatif simpel dan mudah dimengerti.

           b.      Kekurangan
·   SSAD berorientasi utama pada proses, sehingga mengabaikan kebutuhan non-fungsional.
·        Sedikit sekali manajemen langsung terkait dengan SSAD
·       Prinsip dasar SSAD merupakan pengembangan non-iterative (waterfall), akan tetapi kebutuhan akan berubah pada setiap proses.
·   Interaksi antara analisis atau pengguna tidak komprehensif, karena sistem telah didefinisikan dari awal, sehingga tidak adaptif terhadap perubahan (kebutuhan-kebutuhan baru).
·    Selain dengan menggunakan desain logic dan DFD, tidak cukup tool yang digunakan untuk mengkomunikasikan dengan pengguna, sehingga sangat sulit bagi pengguna untuk melakukan evaluasi.
·        Pada SAAD sulit sekali untuk memutuskan ketika ingin menghentikan dekomposisi dan mliai membuat sistem.
·         SSAD tidak selalu memenuhi kebutuhan pengguna.
·         SSAD tidak dapat memenuhi kebutuhan terkait bahasa pemrograman berorientasi obyek, karena metode ini memang didesain untuk mendukung bahasa pemrograman terstruktur, tidak berorientasi pada obyek (Jadalowen, 2002).

2.      Object Oriented Analylis and Design (OOAD)
a.       Kelebihan
·  Dibandingkan dengan metode SSAD, OOAD lebih mudah digunakan dalam pembangunan sistem.
·        Dibandingkan dengan SSAD, waktu pengembangan, level organisasi, ketangguhan,dan penggunaan kembali (reuse) kode program lebih tinggi dibandingkan dengan metode OOAD (Sommerville, 2000).
·        Tidak ada pemisahan antara fase desain dan analisis, sehingga meningkatkan komunikasi antara user dan developer dari awal hingga akhir pembangunan sistem.
·        Analis dan programmer tidak dibatasi dengan batasan implementasi sistem, jadi desain dapat diformliasikan yang dapat dikonfirmasi dengan berbagai lingkungan eksekusi.
·        Relasi obyek dengan entitas (thing) umumnya dapat di mapping dengan baik seperti kondisi pada dunia nyata dan keterkaitan dalam sistem. Hal ini memudahkan dalam mehami desain (Sommerville, 2000).
·        Memungkinkan adanya perubahan dan kepercayaan diri yang tinggi terhadap kebernaran software yang membantu untuk mengurangi resiko pada pembangunan sistem yang kompleks (Booch, 2007).
·        Encapsliation data dan method, memungkinkan penggunaan kembali pada proyek lain, hal ini akan memperingan proses desain, pemrograman dan reduksi harga.
·        OOAD memungkinkan adanya standarisasi obyek yang akan memudahkan memahami desain dan mengurangi resiko pelaksanaan proyek.
·        Dekomposisi obyek, memungkinkan seorang analis untuk memcah masalah menjadi pecahan-pecahan masalah dan bagian-bagian yang dimanage secara terpisah. Kode program dapat dikerjakan bersama-sama. Metode ini memungkinkan pembangunan software dengan cepat, sehingga dapat segera masuk ke pasaran dan kompetitif. Sistem yang dihasilkan sangat fleksibel dan mudah dalam memelihara.

        c.       Kekurangan
·         Pada awal desain OOAD, sistem mungkin akan sangat simple.
·         Pada OOAD lebih fockus pada coding dibandingkan dengan SSAD.
·         Pada OOAD tidak menekankan pada kinerja team seperti pada SSAD.
·         Pada OOAD tidak mudah untuk mendefinisikan class dan obyek yang dibutuhkan sistem.
·      Sering kali pemrogramam berorientasi obyek digunakan untuk melakukan anlisisis terhadap fungsional siste, sementara metode OOAD tidak berbasis pada fungsional sistem.
·   OOAD merupakan jenis manajemen proyek yang tergolong baru, yang berbeda dengan metode analisis dengan metode terstruktur. Konsekuensinya adalah, team developer butuh waktu yang lebih lama untuk berpindah ke OOAD, karena mereka sudah menggunakan SSAD dalam waktu yang lama ( Hantos, 2005).
·    Metodologi pengembangan sistem dengan OOAD menggunakan konsep reuse. Reuse merupakan salah satu keuntungan utama yang menjadi alasan digunakannya OOAD. Namun demikian, tanpa prosedur yang emplisit terhadap reuse, akan sangat sliit untuk menerapkan konsep ini pada skala besar (Hantos, 2005).

C.    Permodelan Perancangan SSAD dan OOAD
               a.       Pemodelan SSAD:
Data Flow Diagram (DFD) adalah suatu diagram yang menggunakan notasi-notasi untuk menggambarkan arus dari data sistem, yang penggunaannya sangat membantu untuk memahami sistem secara logika, tersruktur dan jelas.

Didalam DFD terdapat 3 level, yaitu :
1.      Diagram Konteks : menggambarkan satu lingkaran besar yang dapat mewakili seluruh proses yang terdapat di dalam suatu sistem. Merupakan tingkatan tertinggi dalam DFD dan biasanya diberi nomor 0 (nol). Semua entitas eksternal yang ditunjukkan pada diagram konteks berikut aliran-aliran data utama menuju dan dari sistem. Diagram ini sama sekali tidak memuat penyimpanan data dan tampak sederhana untuk diciptakan.

2.      Diagram Nol (diagram level-1) : merupakan satu lingkaran besar yang mewakili lingkaran-lingkaran kecil yang ada di dalamnya. Merupakan pemecahan dari diagram Konteks ke diagram Nol. di dalam diagram ini memuat penyimpanan data. 3.

3.      Diagram Rinci : merupakan diagram yang menguraikan proses apa yang ada dalam diagram Nol.

Komponen Data Flow Diagram

Contoh Diagram Konteks

b.      Pemodelan OOAD
UML adalah sekumpulan alat yang digunakan untuk melakukan abstraksi terhadap sebuah sistem atau perangkat lunak berbasis objek. UML merupakan singkatan dari Unified Modeling Language. UML juga menjadi salah satu cara untuk mempermudah pengembangan aplikasi yang berkelanjutan. Aplikasi atau sistem yang tidak terdokumentasi biasanya dapat menghambat pengembangan karena developer harus melakukan penelusuran dan mempelajari kode program. UML juga dapat menjadi alat bantu untuk transfer ilmu tentang sistem atau aplikasi yang akan dikembangkan dari satu developer ke developer lainya.

Dalam UML sendiri terdapat beberapa diagram yang wajib dikuasai yaitu:
Structural Diagram
·         Class Diagram, diagram ini terdiri dari class, interface, association, dan collaboration. Diagram ini menggambarkan objek - objek yang ada di sistem.
·         Object Diagram, diagram ini menggambarkan hasil instansi dari class diagram. Diagram ini digunakan untuk membuat prototype
·         Component Diagram, diagram ini menggambarkan kumpulan komponen dan hubungan antar komponen. Komponen terdiri dari class, interface, atau collaboration
·         Deployment Diagram, diagram ini menggambarkan kumpulan node dan hubungan antar node. Node adalah entitas fisik dimana komponen di-deploy. Entitas fisik ini dapat berupa server atau perangkat keras lainnya.
Behavioral Diagram
·         Use case Diagram, diagram ini menggambarkan kumpulan use case, aktor, dan hubungan mereka. Use case adalah hubungan antara fungsionalitas sistem dengan aktor internal/eksternal dari sistem.
·         Sequence Diagram, diagram ini menggambarkan interaksi yang menjelaskan bagaimana pesan mengalir dari objek ke objek lainnya.
·         Collaboration Diagram, diagram ini merupakan bentuk lain dari sequence diagram. Diagram ini menggambarkan struktur organisasi dari sistem dengan pesan yang diterima dan dikirim.
·         Statechart Diagram, diagram ini menggambarkan bagaimana sistem dapat bereaksi terhadap suatu kejadian dari dalam atau luar. Kejadian (event) ini bertanggung jawab terhadap perubahan keadaan sistem.
·         Activity Diagram, menggambarkan aliran kontrol sistem. Diagram ini digunakan untuk melihat bagaimana sistem bekerja ketika dieksekusi.
Contoh Use Case Diagram



  

DAFTAR PUSTAKA

20/09/2018 20:15
24/09/2018 21:18
·         http://darmastuti.staff.gunadarma.ac.id  24/09/2018 21:21
24/09/2018 21:37



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

LAPORAN PRAKTIK KE-7   Unified Modelling Language (UML) Disusun oleh : Hanif Satriya                                ...